Selasa, 22 Mei 2012

GenRe Ajak Remaja Hindari Seks Bebas

JAKARTA (Pos Kota) – Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja belum menikah makin mengkhawatirkan dan meningkat. Karenanya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkenalkan pelajar SMA agar hidup sehat, terencana dan memiliki persiapan matang untuk masa depannya. “Itulah sebabnya kami luncurkan Generasi Terencana (GenRe), untuk memberi pemahaman kepada para remaja, agar memiliki rencana matang tentang masa depannya,” kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief dalam peluncuran program GenRe bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di SMA Negeri 36, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (1/5). Berdasarkan survei kesehatan reproduksi remaja Indonesia (SKKRI) dengan responden remaja berusia 15-24 tahun, diketahui bahwa satu persen remaja perempuan dan enam persen remaja laki-laki pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Selain seksualitas, perilaku lain para remaja yang berkaitan dengan risiko adalah penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif (napza), serta penularan HIV dan AIDS. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) sampai 2008, sebanyak 115.404 orang menggunakan napza. Dari jumlah tersebut, 51.986 di antaranya berusia remaja (16-24 tahun). “Pelajar dan mahasiswa yang tercatat sebagai pengguna napza mencapai hampir 10.000,” ujarnya. Ia mengatakan, program GenRe dilaksanakan berkaitan dengan bidang kehidupan yang kelima dari transisi kehidupan remaja, yakni mempraktikkan hidup secara sehat. Menurut Sugiri, bidang inilah yang akan menentukan berhasil atau tidaknya remaja dalam menjalani bidang lain. Program yang ditujukan kepada remaja dan mahasiswa ini diwadahi dalam PIK Remaja/Mahasiswa dan keluarga yang memiliki remaja melalui wadah Bina Keluarga Remaja (BKR). PIK Remaja/Mahasiswa adalah salah satu wadah yang dikembangkan dalam program GenRe, yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja atau mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang pendewasaan usia perkawinan, delapan fungsi keluarga, dan keterampilan hidup. Sugiri berharap, dengan program itu semua menyadari masalah besar yang dihadapi oleh remaja. Dengan kesadaran yang semakin tinggi dia yakin seluruh stake holder akan memberikan komitmen kuat bersama-sama membantu remaja untuk tidak menjadi korban dari seks bebas, HIV dan AIDS, serta napza. Selain di SMA Negeri 36 Jakarta, peluncuran GenRe juga akan dilakukan melalui roadshow di beberapa sekolah lain, yakni SMA Negeri 11 Bekasi Jawa Barat, SMA Negeri 8 Malang Jawa Timur, SMA Negeri Swadhipa Natar Lampung Selatan, SMA Negeri 7 Binjai Sumatera Utara, SMA Negeri 5 Makassar, SMA Negeri PAN Samarinda, SMA Kosgoro Tomohon Sulawesi Utar, SMA Negeri Binaan Khusus Dumai Riau, dan SMA Negeri 1 Pringgasela Lombok Timur. (aby/dms)

Minggu, 18 Maret 2012

CONTOH PIDATO UNTUK ALFATIKA





INI CONTOH PIDATO, TAPI KEMBANGKAN SENDIRI YA ? BIAR TAMBAH BAGUS DAN ASLI BUATAN ALFA !



Asalamualaikum. Wr. Wb.
Bapak/Ibu....... Yang saya hormati
Anda bisa menyesuaikan sendiri tergantung keadaan
Saudara....yang saya hormati

Puji dan syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha Esa, karena berkat rahmat, hidayah, dan inayahnya kita diberikan kesehatan untuk melaksanakan acara ini.
Bapak/Ibu/ Sdr. Yang saya hormati, pada kesempatan hari ini, saya akan berbicara “Pentingnya Pendidikan Bagi Generasi Penerus Bangsa”
Pendidikan adalah modal untuk kesuksesan masa depan generasi. Dengan pendidikan, kita menjadi manusia yang cerdas, sehingga kita dapat mempertahankan hidup dan kehidupan dalam percaturan dunia.
Bapak/ Ibu/Sdr yang saya hormati. Pendidikan menghasilkan ilmu. Dengan ilmu kita dapat berkembang. Seandainya disuruh memilih harta dengan ilmu, kita pilih mana ? Kalau kita memilih harta, pasti akan habis, dan esok belum tentu kita mendapatkannya. Tapi kalau kita memilih ilmu. Ilmu tak akan meninggalkan kita. Manusia dapat mencari harta dengan ilmu yang dimiliki. Ilmu tak akan lekang oleh panas dan tak akan lapuk oleh hujan.
Bapak/Ibu/ Sdr yang berbahagia. Generasi muda tidak cukup hanya berilmu saja. Banyak orang pintar tetapi kepintarannya untuk memintari orang lain. Pendidikan yang ada harus dapat membentuk generasi yang berkarakter yang tidak meninggalkan norma-norma di masyarakat. Kalau kita sering menonton acara di televisi, banyak orang yang berilmu, tetapi ilmunya tidak menjadi berkah untuk dirinya sendiri, apalagi untuk orang lain. Banyak orang yang pintar tapi masuk ke jeruji besi, karena korupsi. Betapa pentingnya pendidikan itu, tetapi harus diimbangi dengan moral yang baik.
...............................................
............................................... Silakan diperluas sendiri
...............................................
Bapak/Ibu/ Sdr. Yang saya hormati. Akhirnya, sebagai kesimpulan dalam pembicaraan ini :
1.........................................
2.........................................
3.........................................dst.

Sekian, pidato saya, semoga bermanfaat untuk kita semua
Wasalamuallaikum. Wr. Wb.