Minggu, 12 Mei 2013

ROTASI BAN MOBIL(Penggerak roda belakang(kiri). Penggerak roda depan(kanan))

Rotasi atau penggantian ban perlu dilakukan, terutama jika telah mencapai 7.500 sampai 10.000 km. Fungsinya, supaya kembangan ban habis merata. Namun rotasi ban juga caranya bermacam-macam. Seperti sistem berputar maju, yakni bisa dimulai dari roda depan kiri ditukar dengan roda depan kanan dan depan kanan pindah ke belakang kanan. Kedua, sistem garis diagonal. Dalam sistem ini yang perlu dilakukan adalah tukar roda depan kiri dengan belakang kanan dan sebaliknya. Lalu ban cadangannya, bisa menggantikan salah satu roda belakang. Berikutnya sistem zig-zag, yakni ban depan kiri dioper ke kanan depan dan yang kanan depan dipindahkan ke belakang kiri, lalu yang kiri belakang ke samping kanan. Ban cadangan boleh juga menggantikan posisi ban depan kiri. Ketiga cara rotasi tersebut bisa dilakukan pada ban tipe unilateral atau simetris, karena alur kembangan ban tidak searah. Selanjutnya, dengan penggantian sistem segaris, dimana ban kanan depan dapat ditukar dengan ban kanan belakang, begitu pula dengan yang belakang. “Cara ini hanya bisa dilakukan untuk tipe ban assymetric atau undirectional, dimana alur ban searah,” terang Arijanto, selaku GM marketing PT. Gajah Tunggal Tbk, selaku produsen ban GT Radial. (mobil.otomotifnet.com)

Senin, 06 Mei 2013

AWAS BAHAYA BLIND SPOT AREA !!!!

Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu faktor pemicunya adalah karena para pengendara kadang tidak menyadari potensi bahaya blind spot. Blind spot adalah area di sekitar Anda yang tidak dapat terlihat pada saat sedang mengemudi. Hal ini bisa disebabkan karena batasan pandangan cermin atau kaca spion maupun karena terhalang oleh pilar konstruksi mobil. Bisa juga karena barang atau muatan yang Anda bawa. Berikut ini adalah beberapa tips untuk membantu Anda dalam menghindari Blind Spot. 1. Sebelum mobil berjalan, aturlah semua kaca spion Anda sehingga posisinya memungkinkan Anda mempunyai pandangan seluas mungkin ke sisi kanan belakang dan sisi kiri belakang. Jangkauan pandangan melalui kaca spion cukup terbatas dan akan lebih terbatas lagi jika posisi kaca spion diatur dalam posisi yang tidak benar. Ketika kendaraan sudah bergerak dan merasa posisi spion tidak pas, jangan mengatur kaca spion terlalu lama karena akan mengurangi konsentrasi mengemudi. Selain itu perubahan posisi spion itu juga akan mengubah-ubah luasan daerah titik buta. 2. Ketika menyalip mobil lain, pastikan bahwa tidak ada mobil lain disisi sebelah kanan dengan cara menengok sedikit ke belakang. Menengoknya tidak usah terlalu ke arah belakang dan terlalu lama, cukup melihat ke samping dan ekor mata anda tidak menangkap obyek sebesar mobil disisi kanan Anda. 3. Saat akan mencoba untuk melewati mobil lain, saliplah dengan kecepatan yang agak lebih tinggi dari mobil yang Anda salip. Hindari mobil Anda berada didaerah titik buta dalam waktu yang terlalu lama. Jika Anda tidak yakin bisa menyalip dengan kecepatan yang lumayan lebih tinggi dari mobil yang akan disalip, sebaiknya jangan menyalip. 4. Jika Anda berkendara di jalan yang mempunyai lebih dari dua lajur (3 sampai 4 lajur) dan Anda tidak berada dijalur paling kiri, waspadalah dengan kendaraan yang mungkin muncul dari sisi sebelah kiri. Kadang-kadang jika ada kendaraan dari sebelah kiri menyalip dengan jarak yang terlalu dekat dengan Anda atau kecepatannya sangat tinggi, reaksi pertama yang terjadi biasanya adalah kaget dan tangan biasanya juga bergerak mengejutkan kemudi sehingga mobil menjadi oleng. 5. Jika Anda mengemudikan mobil di jalan yang mempunyai marka jalan, cobalah untuk memposisikan mobil Anda persis didaerah tengah antara marka sebelah kanan dan marka sebelah kiri. Jangan terlalu merapat ke marka sebelah kanan ataupun sebelah kiri. Marka jalan ini (terutama di jalan tol) sudah didesain untuk memberikan pandangan yang meminimalkan luasan daerah titik buta. Jika kita terlalu merapat ke salah satu marka, biasanya daerah titik buta akan mulai bertambah. Tips di atas adalah tips berkendara untuk mobil. Bagaimana dengan sepeda motor? Sepeda motor mempunyai daerah titik buta yang jauh lebih luas dibandingkan mobil! Jangankan dengan spion modifikasi yang biasanya bentuknya kecil-kecil, bahkan dengan spion standar sekalipun sulit sekali menangkap semua obyek yang ada di belakang. Dalam kasus sepeda motor, gunakan spion sebagai alat bantu awal saja untuk melihat pergerakan kendaraan dibelakang dan selalu melihat kebelakang sebelum menyalip atau berbelok ke kanan. Jika Anda sering melihat sepeda motor kadang terserempet sesama sepeda motor, ya itu karena mereka belum paham betul dengan konsep titik buta. Semoga tips-tips yang diberikan dapat membantu Anda berkendara secara aman.